April 27, 2025

5 Mitos Seputar Dunia Kerja yang Banyak Diyakini

Banyak mitos yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun hingga diyakini benar adanya. Biasanya mitos yang sudah mengakar dalam masyarakat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Karena begitu dekat dengan kehidupan, sering kali mitos-mitos ini memengaruhi berbagai pilihan hidup, termasuk saat sedang bekerja. Mitos-mitos seputar dunia kerja juga banyak diyakini oleh para karyawan secara tidak langsung. 

Mitos ini bisa berupa anggapan atau ungkapan di dunia kerja yang sering dipercaya secara turun-temurun, namun tidak diketahui bagaimana hasil penelitian atau fakta yang sebenarnya. Sebagian besar mitos berkembang tanpa penjelasan logis atau dasar yang jelas sehingga sering kali menjadi kepercayaan yang belum terbukti kebenarannya. Nah, apa saja mitos seputar dunia kerja yang banyak diyakini? Simak penjelasannya berikut!


1. Multitasking dapat mengganggu kemampuan otak

Multitasking sering kali dipandang sebagai kemampuan yang membanggakan karena memungkinkan seseorang menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut mendorong banyak karyawan berlomba-lomba untuk melakukan multitasking, dengan harapan dapat menyelesaikan berbagai pekerjaan secara bergantian dalam satu waktu. Meski dianggap sebagai kelebihan, multitasking juga dapat berpengaruh buruk bagi kondisi seseorang. Banyak yang percaya mitos bahwa multitasking dapat mengganggu kemampuan otak di kemudian hari, apakah hal ini benar?

Rupanya mitos mengenai multitasking dapat mengganggu kemampuan otak dijelaskan lebih lanjut dalam sebuah penelitian. Melansir Brown University Health, perpindahan fokus dengan cepat akibat multitasking dapat membebani sehingga otak menjadi cepat lelah. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kurangnya efektivitas kinerja otak saat menyelesaikan pekerjaan. Multitasking juga dapat membuat #SobatTLT mudah stres karena otak tidak dirancang untuk melakukan banyak tugas dalam satu waktu. 


2. Karyawan lama akan lebih cepat naik jabatan 

Banyak karyawan yang meyakini bahwa semakin lama bekerja akan berpeluang naik jabatan dengan cepat. Padahal lama bekerja tidak selalu menjadi penentu utama dalam kenaikan jabatan. Faktor lain seperti kompetensi, kontribusi, dan sikap kerja juga turut berperan. 

Kinerja dan keahlian yang dimiliki seseorang akan membuka peluang untuk naik jabatan lebih besar. Oleh karena itu, mitos bahwa semakin lama bekerja akan berpeluang naik jabatan tidak benar adanya. Di samping lama durasi bekerja, sikap proaktif dan adaptif terhadap perubahan jauh lebih penting untuk mengembangkan karier seorang karyawan.


3. Bilang “tidak” saat ditugaskan  akan pengaruhi kepercayaan

Ada kalanya seorang karyawan menerima tugas atau perintah yang terasa tidak masuk akal atau di luar kapasitas dirinya. Situasi seperti ini merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi di lingkungan kerja mana pun. Namun, tidak sedikit orang yang merasa bingung atau enggan menolak saat menghadapi situasi tersebut, bahkan merasa takut untuk berkata 'tidak' kepada atasan mereka.

Masih banyak karyawan yang percaya bahwa menolak perintah atau vokal terhadap sesuatu akan memengaruhi kepercayaan atasan. Sebenarnya tidak ada salahnya menolak atau bersikap kritis terhadap suatu tugas selagi disampaikan dengan alasan yang kuat dan cara yang tepat. Penolakan yang disampaikan secara baik justru menunjukkan bahwa #SobatTLT mampu menetapkan batasan, menjaga kondisi diri, dan mengatur prioritas secara bijak.


4. Karyawan berdedikasi harus datang paling awal dan pulang paling lambat 

Banyak orang masih meyakini bahwa karyawan yang datang pagi-pagi sekali dan pulang paling malam adalah simbol karyawan ideal. Mereka dianggap paling rajin, paling berdedikasi, dan paling pantas untuk dipromosikan. Tapi anggapan ini sebenarnya mitos lama yang tidak selalu relevan dengan cara kerja modern.

Lama waktu berada di kantor tidak selalu mencerminkan produktivitas. Ada karyawan yang bekerja 8 jam penuh tapi hasilnya minim karena kurang fokus atau tidak efisien. Sebaliknya, ada juga yang bisa menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat karena dapat mengatur waktu, membuat prioritas, dan fokus saat bekerja.


5. Durasi kerja paling baik adalah 8 jam

Pola waktu bekerja selama 8 jam sangat melekat dalam dunia kerja modern, bahkan dianggap sebagai tolak ukur produktivitas dan disiplin. Jika ditelusuri lebih dalam, anggapan bahwa durasi kerja paling baik adalah 8 jam sebenarnya adalah mitos yang berasal dari masa industri. Hal ini sebenarnya kurang berkaitan dengan pemahaman modern tentang efektivitas dan kesejahteraan kerja.

Pada dasarnya, manusia tidak dapat benar-benar fokus selama 8 jam penuh dalam satu hari. Penelitian dari Stanford University menunjukan bahwa jam kerja untuk mencapai waktu ideal saat kerja adalah 50 jam dalam satu minggu. Artinya, waktu kerja yang optimal dalam satu hari adalah 7 jam. Selisih waktu 14 jam dalam satu minggu ini dapat dialokasikan untuk istirahat atau melakukan hal lain di luar pekerjaan.


Kantor yang Nyaman Kini Bukan Hanya Mitos

Kantor yang nyaman dan mendukung produktivitas #SobatTLT kini bukan hanya mitos belaka. Telkom Landmark Tower menjadi gedung perkantoran di Jakarta yang bukan hanya sebagai tempat untuk bekerja, tetapi juga mendukung hal-hal produktif dan bermanfaat lainnya. Dengan desain arsitektur modern dan minimalis serta dilengkapi pencahayaan alami yang optimal, smart building ini menghadirkan lingkungan kerja yang profesional sekaligus nyaman sehingga mendorong terciptanya produktivitas yang lebih baik.

Fasilitas pendukung di gedung ini juga menjadi daya tarik tersendiri, mulai dari area Indifoodcourt, berbagai tenant coffee shop, minimarket, masjid, hingga coworking space, yang dapat digunakan oleh karyawan dan masyarakat umum. Sebagai smart building, kantor ini juga dilengkapi dengan area Vertical Garden dan Dancing Waterfall yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Kehadiran area ini sangat cocok untuk menyegarkan pikiran di tengah padatnya aktivitas kerja. Tempat kerja yang nyaman dan mendukung produktivitas kini bukan hanya mitos belaka karena Telkom Landmark Tower menjadi wujud tempat kerja yang nyaman dan mendukung segala kebutuhan #SobatTLT.

Comments